Salam Traveling!
Makassar adalah ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan dan merupakan kota metropolitan terbesar di Pulau Sulawesi. Secara geografis, kota ini terletak di pantai barat-daya Pulau Sulawesi, dan menghadap ke Selat Makassar. Makassar merupakan kota terbesar kelima di Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 1,6 juta jiwa pada tahun 2013. Antara tahun 1971 hingga 1999, kota ini bernama Ujung Pandang, dan nama tersebut masih sering digunakan hingga saat ini.
Apa saja tempat wisata yang sering dikunjungi oleh para traveler di
Makassar? Berikut 10 di antaranya:
1. Pantai Losari
|
Pantai Losari - foto oleh Heru Mawan |
Pantai Losari merupakan tempat wisata nomor 1 sekaligus ikon kota Makassar. Pantai Losari terletak di wilayah barat kota dan selalu ramai dikunjungi setiap hari terutama pada saat pagi dan sore hari. Warga yang berkunjung ke sini umumnya ingin menikmati pemandangan matahari terbit dan terbenam. Di sekitar pantai banyak terdapat penjual makanan dan kuliner khas Makassar, seperti ikan bakar, bubur ayam, pisang epe, dan lain sebagainya. Jadi sambil menikmati pemandangan, pengunjung juga bisa menikmati kuliner khas Makassar.
2. Fort Rotterdam
|
Fort Rotterdam |
Juga terletak di wilayah barat Kota Makassar, tidak jauh dari Pantai Losari. Nama asli benteng ini adalah Benteng Ujung Pandang dan merupakan benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 dan merupakan markas militer kerajaan. Tetapi setelah Kerajaan Gowa-Tallo menandatangani Perjanjian Bungayya dengan Kolonial Belanda, benteng ini harus diserahkan kepada pihak Belanda. kemudian diubah namanya menjadi Fort Rotterdam. Benteng ini oleh pihak Belanda selanjutnya dijadikan pusat penampungan rempah-rempah di wilayah Indonesia bagian timur. Di komplek banteng ini terdapat Museum La Galigo yang menyimpan berbagai koleksi peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo.
3. Benteng Somba Opu
Berbeda dengan Fort Rotterdam yang terletak tidak jauh dari pusat kota, Benteng Somba Opu terletak di wilayah pinggiran Makassar, tepatnya di Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa. Benteng ini juga merupakan peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang dibangun pada tahun 1525 oleh Raja Gowa ke-9. Benteng ini dulunya merupakan pusat pelabuhan dan perdagangan rempah-rempah dunia hingga dikuasai oleh Kolonial Belanda. Setelah itu benteng ini dihancurkan dan terendam oleh air laut. Pada tahun 1980 reruntuhan benteng ditemukan kembali dan direnovasi. Saat ini Benteng Somba Opu menjadi objek wisata yang mewakili 4 suku di Sulawesi Selatan: Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja. Di kompleks benteng ini terdapat rumah adat tradisional, museum dan meriam sepanjang 9 meter peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo.
4. Pelabuhan Paotere
|
Pelabuhan Paotere |
Kalau disini, tempat untuk melihat perahu tradisional suku Bugis-Makassar, Phinisi dan Lambo. Paotere adalah pelabuhan perahu rakyat yang terletak di Kecamatan Ujung Tanah, sekitar 5 km dari pusat Kota Makassar. Pelabuhan ini juga merupakan peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang telah ada sejak abad ke-14. Sampai sekarang Pelabuhan Paotere masih ramai digunakan dan merupakan pusat perdagangan bagi para nelayan. Di sekitar pelabuhan banyak terdapat banyak toko yang menjual berbagai macam ikan dan restoran seafood.
5. Trans Studio
|
Trans Studio Makassar |
Kalau ini, tempat wisata yang cocok bagi keluarga terutama anak-anak. Trans Studio merupakan taman hiburan indoor seluas 2,7 hektar yang terletak di Jalan Metro Tanjung Bunga. Taman hiburan yang bisa menampung hingga 5.000 orang ini memiliki 4 zona dan 22 wahana seperti Trans City Theatre, Studio Tour, Sepeda Terbang, Rimba Express, Si Bolang, Safari Track, Balloon House, Karosel, Kano Kali, Bioskop 4D, Kids Studio, dan masih banyak lagi. Di sekitar taman hiburan ini juga terdapat mall Trans Studio dan pantai rekreasi.
6. Pantai Akkarena
|
Pantai Akkarena |
Selain Pantai Losari, ada pantai lain di Makassar yang juga terkenal dengan pemandangan matahari terbit dan terbenamnya, yaitu Pantai Akkarena, yang berjarak hanya sekitar 5 km dari Pantai Losari. Pantai berpasir hitam dengan luas sekitar 10 hektar ini juga memiliki fasilitas yang lengakp seperti taman bermain, rumah makan, fasilitas olahraga, dan MCK. Ciri khas yang menarik dari pantai ini adalah di sepanjang pantai berjajar pohon kelapa dan tempat duduk dengan payung diatasnya.
7. Pulau Samalona
|
Pulau Samalona |
Kalau
Jakarta punya Kepulauan Seribu, maka Makassar punya
Pulau Samalona. Pulau ini terletak di Selat Makassar, sekitar 2 km dari Kota Makassar. Untuk menuju ke pulau ini, pengunjung umunya menggunakan jasa perahu bermotor yang tersedia di dermaga dekat Pantai Losari. Waktu tempuh yang diperlukan sekitar setengah jam dengan harga bervariasi, tergantung apakah jasa perahu yang digunakan hanya untuk pribadi atau bersama dengan pengunjung umum. Luas pulau ini hanya sekitar 2 hektar tetapi fasilitas wisata yang tersedia sudah cukup lengkap. Pulau ini memiliki pantai berpasir putih dan air laut yang jernih sehingga cocok bagi penggemar diving dan snorkelling.
8. Masjid Raya Makassar
|
Masjid Raya Makassar |
Masjid Raya Makassar adalah masjid besar yang terletak di pusat kota Makassar. Masjid yang dibangun pada tahun 1948 ini memiliki 2 lantai dan dapat menampung hingga 10.000 jamaah. Masjid ini memiliki 2 minaret yang masing-masing memiliki tinggi 66,66 meter. Selain itu masjid ini juga memiliki perpustakaan dan kantor perwakilan MUI (Majelis Ulama Indonesia). Masjid ini merupakan salah satu ikon kebanggaan warga Muslim Makassar karena MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) untuk pertama kalinya dilangsungkan di masjid ini, pada tahun 1955 silam. Pada tahun 1999 hingga 2005 atas prakarsa Jusuf Kalla, masjid ini dirombak dan direnovasi dari bentuk aslinya sehingga jadilah masjid raya dengan arsitektur indah seperti saat ini.
9. Masjid Al-Markaz
|
Masjid Al-Markaz |
Satu lagi masjid yang merupakan ikon kebanggaan warga Muslim Makassar yaitu Masjid Al-Markaz Al-Islami atau sering disingkat dengan Masjid Al-Markaz. Masjid ini terletak tidak jauh dari Masjid Raya Makassar. Masjid yang dibangun pada tahun 1994 ini memiliki 3 lantai dan dapat menampung sekitar 10.000 jamaah. Luas kompleks masjid sekitar 10.000 meter persegi dan di dalamnya terdapat perpustakaan, TPA/Madrasah, koperasi, kantor sekretariat, aula serba guna, serta taman yang luas. Masjid ini memiliki satu minaret setinggi 84 meter. Arsitektur masjid ini terinspirasi dari Masjidil Haram di Makkah, Masjid Nabawi di Madinah, Masjid Katangka Gowa, dan rumah adat Bugis-Makassar.
10. Pasar Butung
|
Pasar Butung |
Tempat terakhir yang sebaiknya dikunjungi di Makassar. Kalau travelling atau jalan-jalan, biasanya kurang afdol kalo belum berbelanja atau membeli oleh-oleh. Dari sekian banyak mall dan pasar yang ada di Kota Makassar, saya memilih Pasar Butung. Kenapa? Karena pasar ini merupakan pasar yang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan tetap utuh hingga saat ini. Kalau di Jakarta, seperti Pasar Tanah Abang lah. Pasar ini terletak di wilayah barat Kota Makassar, tepatnya di Jalan Nusantara, jadi tidak terlalu jauh dari Pantai Losari dan Fort Rotterdam. Pasar berlantai 5 ini didominasi oleh penjual pakaian, mulai dari pakaian rumah, busana pesta, kaos, baju muslim, tas dan lain sebagainya.
Nah, itulah 10 tempat wisata yang sering dikunjungi oleh para wisatawan di
Makassar,
Sulawesi Selatan. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa di trip berikutnya!
Artikel Terkait:
Baca Juga:
pantai akkarenda bgus sunsetnya (y)
BalasHapus