Salam Traveling!
Setelah Timur Tengah dan Semenanjung Balkan, sekarang kita menuju ke region selanjutnya yang terletak di perbatasan Benua Asia dan Benua Eropa, yaitu
Transkaukasia atau
Kaukasus Selatan. Dan negara pertama yang akan kita tuju di region ini adalah
Georgia.
Georgia merupakan merupakan sebuah negara kecil yang terletak di region Transkaukasia (Kaukasus Selatan), sebuah region yang terletak di antara Eropa Timur dan Asia Barat (Timur Tengah). Sesuai dengan namanya, region tersebut terletak di sebelah selatan Pegunungan Kaukasus. Selain Georgia, negara lainnya yang terletak di region Transkaukasia adalah Azerbaijan dan Armenia. Wilayah Georgia sendiri berbatasan dengan Rusia di sebelah utara, dengan Azerbaijan di sebelah tenggara, dengan Armenia dan Turki di sebelah selatan, serta dengan Laut Hitam (Black Sea) di sebelah barat. Negara ini berbentuk republik dengan Tbilisi sebagai ibu kota.
|
Georgia - foto oleh Levan Gokadze |
Georgia sebelumnya merupakan bagian dari Uni Soviet. Pada tahun 1991 negara ini memisahkan diri, dan di tahun 1995 mendapatkan kedaulatan penuh sebagai sebuah negara. Secara administratif, wilayah Georgia dibagi ke dalam 9 region (mkhare), 1 kota, serta 2 republik otonom. Mata uang resmi yang digunakan di negara ini adalah Georgian lari (GEL) dan bahasa resmi yang digunakan oleh penduduk adalah Bahasa Georgia dan Bahasa Abkhazia. Untuk mencapai Georgia, wisatawan umumnya menggunakan bis, kereta, atau pesawat udara melalui bandara Tbilisi International Airport (TBS).
Berikut beberapa destinasi wisata yang sering dikunjungi oleh para traveler di
Georgia:
1. Tbilisi
|
Tbilisi, Georgia - foto oleh Levan Gokadze |
Destinasi wisata pertama adalah
Tbilisi, ibu kota sekaligus kota terbesar di negara Georgia. Secara geografis, kota ini terletak di tepi Sungai Kura (Mt’k’vari), wilayah timur negara ini. Di beberapa negara seperti Iran, Jerman, Turki, dan Rusia, kota ini masih dikenal dengan nama Tiflis, nama yang digunakan sebelum tahun 1936. Jumlah penduduk Tbilisi sekitar 1,1 juta jiwa pada tahun 2014. Tbilisi pertama kali dibangun sekitar abad ke-5 masehi oleh Vakhtang I Gorgasali, raja di Kerajaan Iberia. Di masa lampau, kota ini selalu diperebutkan oleh berbagai berbagai kerajaan, karena letaknya yang sangat strategis, tepat di persimpangan Jalur Sutra (Silk Road) antara Eropa dan Asia. Saat ini bangunan-bangunan di Tbilisi didominasi oleh perpaduan berbagai arsitektur mulai dari medieval, neoclassical, Beaux Arts, Art Nouveau, Stainlist, serta Modern. Beberapa landmark utama di kota ini antara lain Narikala Fortress, Georgian National Museum, Tbilisi State Conservatoire, Voronstov’s Palace, Anchiskhati Basilica, dan The Bridge of Peace. Untuk mencapai destinasi ini, pengujung bisa menggunakan bis, kereta, maupun pesawat udara.
2. Batumi
|
Batumi, Georgia - foto oleh Jagermesh |
Destinasi wisata kedua adalah
Batumi, kota terbesar kedua di Georgia setelah Tbilisi. Secara geografis, kota ini terletak di tepi pantai Laut Hitam, wilayah barat-daya negara ini, tidak jauh dari perbatasan Georgia – Turki. Secara admistratif, Batumi termasuk dalam wilayah republik otonom Adjara. Jumlah penduduk kota ini sekitar 152 ribu jiwa pada tahun 2014. Menurut sejarah, Batumi pertama kali dibangun pada sekitar abad ke-8, serta mendapat status kota di tahun 1866. Karena letaknya di tepi pantai, kota ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit terutama di musim panas. Selain pantai, landmark utama lainnya di kota ini antara lain Batumi Botanical Garden, Batumi Boulevard, Adjara State Museum, Aquarium, Neptun Square, dan Gonio Fortress. Untuk mencapai destinasi ini, dari Tbilisi pengunjung bisa menggunakan kereta ataupun pesawat udara melalui bandara Batumi International Airport (BUS).
3. Mtskheta
|
Mtskheta, Georgia - foto oleh Aleksey BMuhranoff |
Destinasi wisata ketiga adalah
Mtskheta, sebuah kota kecil yang terletak di region
Mtskheta-Mtianeti. Secara geografis, kota ini terletak di persimpangan Sungai Mtkvari dan Sungai Aragvi, wilayah timur Georgia. Dari Tbilisi, Mtskheta berjarak sekitar 25 km ke sebalah utara. Jumlah penduduk kota ini sekitar 7.900 jiwa pada tahun 2014. Mtskheta merupakan salah satu kota tertua di negara ini. Kota ini telah ada sejak 5 abad sebelum masehi. Mtskheta pernah menjadi ibu kota Kerajaan Iberia sejak abad ke-3 sebelum masehi hingga abad ke-5 setelah masehi. Kota ini juga merupakan kota kelahiran agama Kristen Ortodox di Georgia. Di Mtskheta terdapat beberapa monumen bersejarah Kristen Orthodox seperti Jvari Monastery yang dibangun pada abad ke-6, Svetitskhoveli Cathedral yang dibangun pada abad ke-11, Armaztsikhe Fortress, Armaztshike acropolis, reruntuhan Pompey’s Bridge, Savtavro Monastery, dan Fortress of Bebris Tsikhe. Pada tahun 1994, seluruh area monumen tersebut dimasukkan ke dalam daftar UNESCO World Heritage Site. Karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari Tbilisi, untuk mencapai destinasi ini, pengunjung bisa menggunakan minibis (marshrutka) ataupun taksi.
4. Kutaisi
|
Kutaisi, Georgia - foto oleh Aleksey Muhranoff |
Destinasi wisata keempat adalah
Kutaisi, kota terbesar ketiga di Georgia setelah Tbilisi dan Batumi. Secara geografis, kota ini terletak di sepanjang Sungai Rioni, wilayah tengah negara ini. Kutaisi merupakan ibu kota region Imereti sekaligus ibu kota legistatif negara Georgia. Dari Tbilisi, kota ini berjarak sekitar 230 km ke sebelah barat. Jumlah penduduk kota ini sekitar 147 ribu jiwa pada tahun 2014. Sama seperti kota-kota besar lainnya di negara ini, di masa lampau Kutaisi juga pernah menjadi ibu kota Kerajaan Georgia, yang selanjutnya menjadi ibu kota Kerajaan Imereti. Di tahun 2012, pemerintah Georgia memindahkan Kantor Pusat Parlemen ke kota ini sehingga Kutaisi resmi menjadi ibu kota legislatif. Beberapa landmark utama di kota ini antara lain Bagrati Cathedral, Gelati Monastery yang merupakan UNESCO World Heritage Site, Motsameta Monastery, Colchis Fountain, dan Kutaisi State Historical Museum. Untuk mencapai destinasi ini, dari Tbilisi pengunjung bisa menggunakan kereta
5. Svaneti
|
Svaneti, Georgia - foto oleh |
Destinasi wisata kelima adalah
Svaneti atau
Svanetia, sebuah region yang terletak di wilayah barat-laut Georgia, tepat di perbatasan negara ini dengan Rusia. Secara geografis, region ini terletak di kaki selatan Pegunungan Kaukasus Tengah serta dikelilingi oleh berbagai puncak gunung dengan ketinggian antara 3.000 hingga 5.000 meter. Puncak tertinggi Pegunungan Kaukasus, Mt. Shkhara (5.201 m), terletak di region ini. Jumlah penduduk Svaneti sekitar 23 ribu jiwa. Penduduk asli di region ini adalah etnis
Svan, salah satu sub-etnis penduduk Georgia. Wilayah Svaneti yang didiami oleh penduduk dibagi menjadi 2 bagian : Upper Svaneti (Zemo Svaneti) dengan kota utama Mestia, serta Lower Svaneti (Kmevo Svaneti) dengan kota utama Lentekhi. Landmark utama di region ini adalah kompleks benteng serta gereja Orthodox Georgia yang dibangun sekitar abad ke-9 hingga abad ke-12. Kompleks tersebut terletak di desa Chazhashi, serta termasuk dalam daftar UNESCO World Heritage Site. Untuk mencapai Svaneti, pengunjung umumnya menggunakan kereta malam menuju ke Zugdidi, lalu dilanjutkan dengan minibus (marshrutka) menuju ke destinasi ini.
6. Gudauri
|
Gudauri, Georgia - foto oleh Levan Gokadze |
Destinasi wisata terakhir kita kali ini adalah
Gudauri, sebuah area resort ski yang terletak di distrik Stepantsminda, region Mtskheta-Mtianeti. Secara geografis, area ini terletak di wilayah timur-laut Georgia, di dataran tinggi yang menghadap ke Pegunungan Kaukasus. Area ini berada pada ketinggian 2.196 meter serta selalu tertutupi salju di musim dingin. Gudauri merupakan salah satu resort ski terbaik di Eropa. Area ini memilki ski run sepanjang 57 km dengan fasilitas 7 lift. Stasiun lift paling bawah terletak pada ketinggian 1.990 meter sementara stasiun lift paling atas terletak di ketinggian 3.279 meter. Jalur lift paling bawah adalah Pirveli dengan panjang 1.010 meter dan memiliki 4 kursi. Jalur lift kedua adalah Soliko dengan panjang 2.310 meter, dan memiliki 4 kursi. Semua jalur lift beroperasi mulai pukul 9 pagi hingga pukul 5 sore. Gudauri Ski Resort juga menawarkan paket heliski dimana para pengunjung menggunakan helikopter untuk mencapai area-area dengan
powder-snow terbaik. Dari Tbilisi, destinasi ini berjarak sekitar 120 km ke sebelah utara, serta bisa dicapai dengan berkendara selama 2 jam.
Nah teman-teman, demikianlah informasi tentang
Wisata Georgia, negeri cantik di kaki Pegunungan Kaukasus. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa di trip berikutnya!
Artikel Terkait:
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar